Senin, 18 Mei 2009

aduhhH!!!


Jangan mencintai seseorang seperti bunga, karena bunga mati kala musim berganti, Cintailah mereka seperti sungai, sebab Sungai mengalir selamanya.Cinta mungkin akan meninggalkan hatimu bagaikan kepingan kaca, tapi tancapkan dalam pikiranmu, bahwa ada seseorang yang akan bersedia untuk menambal lukamu dengan mengumpulkan kembali pecahan kaca itu. Sehingga kamu akan menjadi utuh kembali.

Bila cinta memanggilmu, turutilah bersamanya Kendati jalan yang mesti engkau sangat keras dan terjal Ketika sayap-sayapnya merangkulmu, maka berserah dirilah padanya Sekalipun pedang-pedang yang bersemayam di balik sayap-sayap itu barangkali akan melukaimu Ketika ia bertututr kepadamu, maka percayalah padanya Wlalaupun suaranya akan memporandakan mimpi-mimpimu laksana angin utara yang meluluh-lantakkan tetanaman Cinta akan memahkotai dan menyalibmu Menyuburkan dan mematikanmu Membubungkanmu terbang tinggi, mengelus pucuk-pucuk rerantinganmu yang lentik dan menerbangkanmu ke wajah matahari Namun cinta juga akan mencekik dan menguru-uruk akar-akarmu sampai tercabut dari perut bumi Serupa dengan sekantong gandum, cinta menyatukan dirimu dengan dirinya Melolosmu sampai engkau bugil bulat Mengulitimu sampai engkau terlepas dari kulit luarmu Melumatmu untuk memutihkanmu Meremukkanmu sampai engkau menjelma liat Lantas, Cinta akan membopongmu ke kobar api sucinya Sampai engkau berubah menjadi roti yang disuguhkan dalam suatu jamuan agung kepada Tuhan Cinta melakukan semua itu hanya untukmu sampai engkau berhasil menguak rahasia hatimu sendiri Agar dalam pengertianmu itu engkau sanggup menjadi bagian dari kehidupan Jangan sekali-kali engkau ijinkan ketakutan bersemayam di hatimu Supaya engkau tidak memperbudak cinta hanya demi meraup kesenangan Sebab memang akanjauh lebih mulia bagimu Untuk segera menutupi aurat bugilmu dan meninggalkan altar pemujaan cinta Memasuki alam yang tak mengenal musim Ynag akan membuatmu bebas tersenyum, tawa yang bukan bahak, hingga engkaupun akan menangis, air mata yang bukan tangisan Cinta tak akan pernah menganugerahkan apa pun kecuali wujudnya sendiri Dan tidak sekali-kali menuntut apapun kecuali wujudnya sendiri itu pula Cinta tidak pernah menguasai dan tidak pernah dikuasai Lantaran cinta terlahir hanya demi cinta Manakala engkau bercinta, jangan pernah tuturkan “Tuhan bersemayam di dalam lubuk hatiku.” Namun ucapkanlah “Aku tengah bersemayam di dalam lubuk hati Tuhan.” Jangan pula engkau mengira bahwa engkau mampu menciptakan jalanmu sendiri. Sebab hanya dengan seijin cintalah jalanmu akan terkuak Cinta tidak pernah mengambisikan apapun kecuali pemuasan dirinya sendiri Tetapi bila engkau mencintai dan terpaksa mesti menyimpan hasrat, maka jadikanlah hasratmu seperti ini: Melumatkan diri dan menjelma anak-anak sungai yang gemericik mengumandangkan tembang ke ranjang malam Memahami nyerinya rasa kelembutan
Berdarah oleh pandanganmu sendiri terhadap cinta
Menanggung luka dengan hati yang penuh tulus nan bahagia Bangkit di kala fajar dengan hati mengepakkan sayap-sayap Dan melambaikan rasa syukur untuk limpahan hari yang berbalur cinta Merenungkan muara-muara cinta sambil beristirahat di siang hari Dan kembali di kala senja dengan puja yang menyesaki rongga hati Lantas, engkaupun berangkat ke peraduanmu dengan secarik doa Yang disulurkan kepada sang tercinta di dalam hatimu Yang diiringi seuntai irama pujian yang meriasi bibirmu.

*Kahlil Gibran*

Tidak ada komentar: